BIRULANGIT-Aku pikir, setiap orang punya sisi kejelekan, tak terkecuali aku. Meminimalisir kejelekan itu adalah tugas diriku sendiri. Kalau aku tidak mampu, atau kalau aku tidak sadar, atau kalau aku menyadari tapi tidak mau sadar, maka tugas itu beralih kepada keluargaku, guru-guruku, teman-temanku, dan orang-orang yang melihat aku sedang dalam kesesatan. Karena bisa saja, aku tak pernah tahu, apakah aku sedang tersesat. Sebab bagaimana mungkin aku bisa melihat ada seekor gajah yang berkubang di pelupuk mata, karena lebih mudah bagiku untuk melihat seekor semut di seberang lautan. Itu kata pepatah!
Tapi kalau aku sadar, maka aku akan bermuhasabah. Melihat kembali dengan jeli, apa yang telah aku lakukan, mengaca diri, jangan-jangan benar di pelupuk mataku ada seekor gajah yang sedang berkubang ditemani seekor anjing.
Aku tidak ingin melihat kesesatanku itu secara parsial. Karena bisa saja aku tidak tersesat sendirian, jangan-jangan ada temanku yang menjerumuskan aku, walau kemudian aku tahu bahwa temanku itu adalah seekor setan atau sebangsa manusia yang punya hubungan dekat dengan bangsa setan. Kalaupun seperti itu, aku tidak mungkin mengakui bahwa sebenarnya aku tidak tersesat karena yang menyesatkan aku adalah setan. Aku secara gentle akan bilang bahwa aku memang tersesat dan aku tidak akan menyalahkan setan sebagai anjing hitam, eh kambing hitam (kasian kambing, sudah sering dikorbankan untuk dibuat sate masih juga dibawa-bawa untuk menjelekkan orang lain).
Seandainya kemudian aku tahu, bahwa sebenarnya tidak ada setan atau sebangsa setan yang turut serta dalam kesesatan yang aku maksud tadi, maka nyatalah bahwa aku tersesat dengan diriku sendiri, dengan kata lain bahwa setan itu adalah diriku sendiri, atau manusia yang punya hubungan dengan bangsa setan itu ternyata diriku sendiri. Sebab terkadang, egoisme seringkali memenuhi rongga dadaku. Seperti seekor gajah yang berkubang untuk membuat dirinya senang. Begitulah egoku, berbuat seenaknya dan tak mau berfikir tentang apa akibatnya, bagi diriku lebih-lebih terhadap orang lain. Ah ego!
* aku yang dimaksud disini bisa saja yang membaca tulisan ini :D
2 comments:
CUBEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK
CUBEEEEEEEEEEEEEEEKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK
Post a Comment